Sabtu, 10 September 2016

Unsur Unsur Sejarah

Sejarah memiliki unsur unsur yang dapat membentuk sejarah itu sendiri. Unsur yang terdapat dalam sejarah memiliki keterkaitan yang sangat erat sehingga antara unsur yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Bila salah satu unsur sejarah ini hilang, maka sejarah tidak akan bisa disebut sejarah.

Unsur yang terdapat dalam Sejarah itu ada 3, yaitu:  

1. MANUSIA

Unsur sejarah yang pertama dan utama adalah MANUSIA. Manusia dalam peristiwa sejarah memilik peran yang sangat penting karena di dalam sejarah, manusia berperan sebagai subjek dan objek. Bila tidak ada unsur manusia, maka sejarah tidak akan disebut sejarah karena manusia lah yang terlibat dalam peristiwa sejarah itu serta manusia juga yang menceritakan / menuliskan kembali peristiwa sejarah

Manusia berperan sebagai subjek yaitu manusia yang menceritakan atau menulis kembali peristiwa sejarah, sedangkan manusia sebagai objek yaitu manusia yang terlibat atau diceritakan dalam peristiwa sejarah.
Contoh:  Golongan tua berselisih dengan Golongan muda karena perbedaan pendapat.

Hasil gambar untuk manusia, 



2. RUANG
 Unsur sejarah berikutnya adalah RUANG. Ruang juga memiliki peran yang sangat penting karena dalam suatu peristiwa sejarah, pasti terdapat tempat / ruang terjadi nya sejarah. Tempat kejadian sejarah itulah yang dinamakan unsur ruang, karena dimanapun kita berada pasti dibatasi oleh suatu tempat / ruangan. 
Contoh: Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi di Jl.Pegangsaan Timur No.56, Jakarta Pusat pada tanggal 17 Agustus 1945.

Nah, pada contoh peristiwa sejarah tersebut, jelas bahwa terdapat Unsur Ruang yaitu "di Jl.Pegangsaan Timur No.56, Jakarta Pusat"


Hasil gambar untuk Ruang dalam alam semesta 

3. WAKTU
Unsur sejarah yang terakhir adalah WAKTU. Waktu memiliki peran yang penting dalam unsur sejarah karena dengan waktu, kita dapat mengetahui kapan suatu peristiwa sejarah terjadi. Waktu erat kaitannya dengan aktifitas manusia, karena segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia pasti dibatasi oleh waktu.
Contoh: Pada tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus, Jepang di bom atom oleh pasukan sekutu.

Unsur waktu yang terdapat pada contoh sejarah diatas yaitu "Pada Tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus".


 
Hasil gambar untuk waktu dalam sejarah




 Jadi, ketiga unsur sejarah diatas memiliki keterkaitan yang erat dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Ketiga unsur sejarah diatas juga memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah. Jika salah satu unsur tersebut hilang, otomatis peristiwa tersebut tidak dapat dikatakan sebagai sejarah.

Contohnya: 

1. Jika tidak ada Unsur Manusia dalam sejarah, maka hal itu tidak mungkin disebut sebagai sejarah karena Manusia yang terlibat dalam sejarah dan manusia menceritakan serta menuliskan kembali peristiwa sejarah supaya dapat diketahui oleh orang banyak.

2. Jika tidak ada Unsur Ruang dalam sejarah, maka hal itu tidak mungkin disebut sebagai sejarah karena segala aktifitas manusia pasti selalu dibatasi oleh ruang / tempat terjadinya kejadian. Dalam sejarah, Unsur Ruang inilah yang merupakan tempat kejadian suatu peristiwa sejarah berlangsung.

3. Jika tidak ada unsur Waktu dalam sejarah, maka hal itu tidak mungkin disebut sebagai sejarah karena segala aktifitas manusia juga dibatasi oleh waktu, baik berupa Tahun, Bulan, Minggu, Hari, Jam, Menit, ataupun Detik. Waktu suasana juga terdapat dalam unsur waktu, seperti Pagi, Siang, Sore, dan Malam. Unsur Waktu dalam sejarah merupakan kapan suatu peristiwa sejarah berlangsung.


Definisi sejarah sebagai peristiwa, ilmu, kisah, dan seni beserta contohnya

Definisi Sejarah Sebagai Peristiwa, Ilmu, Kisah, dan Seni beserta Contohnya

Sejarah yaitu kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan peninggalan berbagai perisitiwa. Namun, tidak semua kejadian pada masa lampau bisa disebut sejarah, karena sejarah juga memiliki sifat dan ciri ciri tertentu yang membedakan sejarah dengan kejadian masa lalu.
  
Ciri-ciri Peristiwa dapat dikatakan Sejarah yaitu:

1. UNIK, yaitu sejarah berbeda dengan peristiwa lain, tidak bersifat umum, hanya terjadi sekali, kalaupun terulang maka tidak akan sama seperti peristiwa sejarah aslinya.

2. ABADI, yaitu peristiwa sejarah akan selalu diingat sepanjang masa oleh rakyat indonesia dan tidak akan berubah.

3. PENTING, yaitu sejarah penting diketahui oleh semua orang karena memiliki manfaat yang dapat mengubah seseorang itu sendiri. contoh, seseorang dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya karena mengetahui sejarahnya.

4. OBJEKTIF, yaitu peristiwa sejarah di masa lampau berdasarkan fakta yang terjadi sebagaimana adanya dan tidak ada penambahan ataupun pengurangan cerita.


Sejarah dapat bersifat sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni karena memiliki Sifat / Karakteristik tertentu. Berikut ini penjelasan secara singkat Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni lebih lanjut.

A. Definisi Sejarah Sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai perisitiwa yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang benar benar terjadi dan berdasarkan fakta dan bukti yang jelas. Sejarah sebagaimana terjadi nya itulah yang dinamakan sejarah sebagai peristiwa

Dari peristiwa-peristiwa itu, dapat diketahui sebab akibat terjadinya suatu peristiwa. Tanpa memandang besar kecilnya suatu peristiwa atau kejadian-kejadian dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu sejarah berusaha menyusun rangkaian peristiwa yang terjadi dalam ruang lingkup kehidupan manusia sejak dahulu sampai sekarang, bahkan prediksi kejadian yang akan datang.

Sejarah sebagai peristiwa memiliki Sifat / Karakteristik, yaitu:

1. Objektif, yaitu sejarah berdasarkan hasil kumulatif / gabungan dari beberapa pendapat para sejarawan yang bersifat fakta dan berdasarkan bukti yang jelas.

2. Empiris, yaitu berdasarkan data yang sebenarnya

contoh:

1. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI yaitu pada saat Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agusutus 1945.
Hasil gambar untuk peristiwa proklamasi kemerdekaan 


2. Peristiwa Rengasdengklok yaitu peristiwa diculiknya Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta oleh golongan muda karena perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua.

Hasil gambar untuk peristiwa rengasdengklok 

B. Definsi Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu yaitu sejarah yang disusun secara sistematis dengan metode secara ilmiah dan bersifat pengetahuan yang penting serta bermanfaat bagi semua orang.

Menurut C.E. Berry, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. Adapun menurut York Powell, sejarah bukanlah hanya sekadar suatu cerita indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan. 
Oleh karena itu, sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan harus dibuktikan secara keilmuan dengan menggunakan metode-metode dan berbagai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. 

 Sejarah sebagai ilmu memiliki Sifat / Karakteristik:

1. Empiris, yaitu dengan fakta dan bukti yang jelas dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan

2. Objektifitas, yaitu manusia yang berperan dan terlibat dalam sejarah

3. Teoritis, yaitu pendapat para sejarawan untuk menjelaskan suatu kejadian

4. Generalisasi, yaitu para sejarawan menyimpulkan suatu kejadian berdasarkan pemikiran yang rasional 

5. Metode, yaitu cara yang disusun sistematis untuk mempermudah suatu masalah
 Contoh Sejarah Sebagai Ilmu:
1.Teori Terbentuknya Benua, yaitu dulu Benua masih menjadi satu yang dinamakan Pangea dan memisahkan diri membentuk benua seperti sekarang.
                                

Hasil gambar untuk teori terbentuknya benua amerika 
2. Teori terbentuknya Bumi dan Alam Semesta yaitu, menurut pendapat ahli, bumi dan alam semesta terbentuk karena suatu ledakan besar yang dinamakan Teori Big Bang.
Hasil gambar untuk bumi dan alam semesta

C. Definisi Sejarah Sebagai Kisah

Sejarah sebagai kisah adalah sejarah yang direkonstruksi atau diceritakan kembali berdasarkan penafsiran atau ingatan seseorang. Sejarah sebagai kisah juga merupakan pendapat masing-masing para sejarawan yang masih utuh dan belum disimpulkan menjadi satu.

Semua hasil karya cipta manusia merupakan suatu bukti dari kisah manusia yang hidup dan dinamis. Membicarakan sejarah sebagai kisah tidak lepas dari peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau.

 Sejarah sebagai kisah juga memiliki Sifat / Karakteristik, antara lain:

1. Subjektif, yaitu berdasarkan ingatan masa lalu seseorang / pendapat masing-masing seseorang.

2. Sarana untuk mengungkapkan kembali sejarah
Contoh Sejarah Sebagai Kisah:
1.  Kisah Pangeran Diponegoro melawan Kolonialisme Belanda, yaitu sering juga disebut Perang Diponegoro.

Hasil gambar untuk kisah perang diponegoro

 2. Kisah Perang Dunia, yaitu dulu pernah terjadi perang yang melibatkan seluruh dunia (kecuali Thailand) untuk memperebutkan kekuasaan
Hasil gambar untuk kisah perang dunia 

D. Definisi Sejarah Sebagai Seni

Sejarah sebagai seni yaitu sejarah dengan menambahkan unsur seni dan imajinasi untuk memperindah tulisan dan membuat para pembaca sejarah menjadi tertarik dengan isi sejarah tersebut

Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah  George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni.

Dithley menambahkan bahwa pemahaman dengan cara imajinatif mampu menjadikan fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti. Itulah sebabnya, menurut George Macauly Travelyan dalam penulisan kisah sejarah harus menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah dimengerti. 


 Sejarah Sebagai Seni memiliki Sifat / Karakteristik:

1. Intuisi, yaitu mengetahui secara langsung kejadian sejarah

2. Imanjinasi, yaitu sejarawan harus bisa menggambarkan / membayangkan peristiwa sejarah yang terjadi

3. Emosi, yaitu luapan perasaan sejarawan untuk menghadirkan peristiwa sejarah yang seolah-olah dapat dirasakan dan terjadi

4. Gaya bahasa, yaitu bahasa kiasan yang dipakai sejarawan untuk memperindah tulisan sejarah
Contoh Sejarah Sebagai Seni:
1. Seni pahat / relief di Candi Borobudur, yaitu ukiran indah yang berbentuk patung dalam dinding
Hasil gambar untuk seni pahat di candi candi

2. Wayang kulit yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur
Hasil gambar untuk wayang kulit


Definisi Sejarah Sebagai Peristiwa, Ilmu, Kisah, dan Seni beserta Contohnya

Definisi Sejarah Sebagai Peristiwa, Ilmu, Kisah, dan Seni beserta Contohnya

Sejarah yaitu kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan peninggalan berbagai peristiwa. Namun, tidak semua kejadian pada masa lampau bisa disebut sejarah, karena sejarah juga memiliki sifat dan ciri ciri tertentu yang membedakan sejarah dengan kejadian masa lalu.
  
Ciri-ciri Peristiwa dapat dikatakan Sejarah yaitu:

1. UNIK, yaitu sejarah berbeda dengan peristiwa lain, tidak bersifat umum, hanya terjadi sekali, kalaupun terulang maka tidak akan sama seperti peristiwa sejarah aslinya.

2. ABADI, yaitu peristiwa sejarah akan selalu diingat sepanjang masa oleh rakyat indonesia dan tidak akan berubah.

3. PENTING, yaitu sejarah penting diketahui oleh semua orang karena memiliki manfaat yang dapat mengubah seseorang itu sendiri. contoh, seseorang dapat mengetahui kekurangan dan kelebihannya karena mengetahui sejarahnya.

4. OBJEKTIF, yaitu peristiwa sejarah di masa lampau berdasarkan fakta yang terjadi sebagaimana adanya dan tidak ada penambahan ataupun pengurangan cerita.


Sejarah dapat bersifat sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni karena memiliki Sifat / Karakteristik tertentu. Berikut ini penjelasan secara singkat Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu, dan Seni lebih lanjut.

A. Definisi Sejarah Sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai perisitiwa yaitu suatu kejadian pada masa lampau yang benar benar terjadi dan berdasarkan fakta dan bukti yang jelas. Sejarah sebagaimana terjadi nya itulah yang dinamakan sejarah sebagai peristiwa

Dari peristiwa-peristiwa itu, dapat diketahui sebab akibat terjadinya suatu peristiwa. Tanpa memandang besar kecilnya suatu peristiwa atau kejadian-kejadian dalam ruang lingkup kehidupan manusia, ilmu sejarah berusaha menyusun rangkaian peristiwa yang terjadi dalam ruang lingkup kehidupan manusia sejak dahulu sampai sekarang, bahkan prediksi kejadian yang akan datang.

Sejarah sebagai peristiwa memiliki Sifat / Karakteristik, yaitu:

1. Objektif, yaitu sejarah berdasarkan hasil kumulatif / gabungan dari beberapa pendapat para sejarawan yang bersifat fakta dan berdasarkan bukti yang jelas.

2. Empiris, yaitu berdasarkan data yang sebenarnya

contoh:

1. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI yaitu pada saat Presiden Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agusutus 1945.
Hasil gambar untuk peristiwa proklamasi kemerdekaan 


2. Peristiwa Rengasdengklok yaitu peristiwa diculiknya Ir.Soekarno dan Drs.Moh.Hatta oleh golongan muda karena perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua.

Hasil gambar untuk peristiwa rengasdengklok 

B. Definsi Sejarah Sebagai Ilmu

Sejarah sebagai ilmu yaitu sejarah yang disusun secara sistematis dengan metode secara ilmiah dan bersifat pengetahuan yang penting serta bermanfaat bagi semua orang.

Menurut C.E. Berry, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. Adapun menurut York Powell, sejarah bukanlah hanya sekadar suatu cerita indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan. 
Oleh karena itu, sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan harus dibuktikan secara keilmuan dengan menggunakan metode-metode dan berbagai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. 

 Sejarah sebagai ilmu memiliki Sifat / Karakteristik:

1. Empiris, yaitu dengan fakta dan bukti yang jelas dan kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan

2. Objektifitas, yaitu manusia yang berperan dan terlibat dalam sejarah

3. Teoritis, yaitu pendapat para sejarawan untuk menjelaskan suatu kejadian

4. Generalisasi, yaitu para sejarawan menyimpulkan suatu kejadian berdasarkan pemikiran yang rasional

5. Metode, yaitu cara yang disusun sistematis untuk mempermudah suatu masalah
 Contoh Sejarah Sebagai Ilmu:
1.Teori Terbentuknya Benua, yaitu dulu Benua masih menjadi satu yang dinamakan Pangea dan memisahkan diri membentuk benua seperti sekarang.
                                

Hasil gambar untuk teori terbentuknya benua amerika 
2. Teori terbentuknya Bumi dan Alam Semesta yaitu, menurut pendapat ahli, bumi dan alam semesta terbentuk karena suatu ledakan besar yang dinamakan Teori Big Bang.
Hasil gambar untuk bumi dan alam semesta

C. Definisi Sejarah Sebagai Kisah

Sejarah sebagai kisah adalah sejarah yang direkonstruksi atau diceritakan kembali berdasarkan penafsiran atau ingatan seseorang. Sejarah sebagai kisah juga merupakan pendapat masing-masing para sejarawan yang masih utuh dan belum disimpulkan menjadi satu.

Semua hasil karya cipta manusia merupakan suatu bukti dari kisah manusia yang hidup dan dinamis. Membicarakan sejarah sebagai kisah tidak lepas dari peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau.

 Sejarah sebagai kisah juga memiliki Sifat / Karakteristik, antara lain:

1. Subjektif, yaitu berdasarkan ingatan masa lalu seseorang / pendapat masing-masing seseorang.

2. Sarana untuk mengungkapkan kembali sejarah
Contoh Sejarah Sebagai Kisah:
1.  Kisah Pangeran Diponegoro melawan Kolonialisme Belanda, yaitu sering juga disebut Perang Diponegoro.

Hasil gambar untuk kisah perang diponegoro

 2. Kisah Perang Dunia, yaitu dulu pernah terjadi perang yang melibatkan seluruh dunia (kecuali Thailand) untuk memperebutkan kekuasaan
Hasil gambar untuk kisah perang dunia 

D. Definisi Sejarah Sebagai Seni

Sejarah sebagai seni yaitu sejarah dengan menambahkan unsur seni dan imajinasi untuk memperindah tulisan dan membuat para pembaca sejarah menjadi tertarik dengan isi sejarah tersebut

Tokoh penganjur sejarah sebagai seni adalah  George Macauly Travelyan. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah kisah peristiwa sejarah tidaklah mudah, karena memerlukan imajinasi dan seni.

Dithley menambahkan bahwa pemahaman dengan cara imajinatif mampu menjadikan fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti. Itulah sebabnya, menurut George Macauly Travelyan dalam penulisan kisah sejarah harus menggunakan bahasa yang indah, komunikatif, menarik, dan isinya mudah dimengerti. 


 Sejarah Sebagai Seni memiliki Sifat / Karakteristik:

1. Intuisi, yaitu mengetahui secara langsung kejadian sejarah

2. Imanjinasi, yaitu sejarawan harus bisa menggambarkan / membayangkan peristiwa sejarah yang terjadi

3. Emosi, yaitu luapan perasaan sejarawan untuk menghadirkan peristiwa sejarah yang seolah-olah dapat dirasakan dan terjadi

4. Gaya bahasa, yaitu bahasa kiasan yang dipakai sejarawan untuk memperindah tulisan sejarah
Contoh Sejarah Sebagai Seni:
1. Seni pahat / relief di Candi Borobudur, yaitu ukiran indah yang berbentuk patung dalam dinding
Hasil gambar untuk seni pahat di candi candi

2. Wayang kulit yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur
Hasil gambar untuk wayang kulit